عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
Dari Anas bin Malik radhiallahu Ta’ala 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam Beliau bersabda: “Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya meluruskan shaf termasuk kesempurnaan sholat". (HR. Muslim no. 433)
Didalam Hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menekankan agar meluruskan shaf di dalam shalat.
Meluruskan shaf dan merapatkannya sangat diperhatikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau, sehingga tak
heran jika beliau mengingatkan dan memerintahkannya dalam
hadits-haditsnya. Bahkan meluruskan shaf merupakan salah satu jalan
menyempurnakan dan menegakkan sholat, sedangkan menyempurnakan dan
menegakkan sholat merupakan kewajiban. Seorang tak boleh mengurangi
kesempurnaanya dengan merenggangkan shaf.
Banyak nash dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
yang menganjurkan kita agar kita meluruskan dan merapatkan shaf, Bahkan
Beliau juga telah mengancam orang yang memutuskan shaf dengan ancaman
yang keras diantaranya yaitu :
Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar -radhiallahu Ta’ala ‘anhuma- beliau berkata: Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
أَقِيْمُوُا صُفُوْفَكُمْ فَإِنَّمَا تَصُفُّوْنَ بِصُفُوْفِ الْمَلاَئِكَةِ, وَحَاذُوْا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسَدُّوْا الْخَلَلَ وَلِيْنُوْا بِأَيْدِيْ إِخْوَانِكُمْ وَلاَ تَذَرُوْا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ. وَمَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
“Luruskan shaf-shaf kalian karena sesungguhnya kalian itu bershaf seperti shafnya para malaikat. Luruskan di antara bahu-bahu kalian, isi (shaf-shaf) yang kosong, lemah lembutlah terhadap tangan-tangan (lengan) saudara kalian dan janganlah kalian menyisakan celah-celah bagi setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskannya, maka Allah akan memutuskannya (dari rahmat-Nya)”. (HR.Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’iy dan lainnya. Dishohihkan oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah (743) )
Bagaimanakah cara Tata
cara meluruskan dan merapatkan? shaf ini telah dipraktekkan oleh para
sahabat setelah mereka dibimbing langsung oleh Nabi mereka -Shallallahu
‘alaihi wasallam-.
Anas bin Malik berkata:
لَقَدْ رَأَيْتُ أَحَدَنَا يَلْزِقُ مَنْكَبَهُ بِمَنْكَبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بَقَدَمِهِ
".Dulu, salah seorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu teman di sampingnya serta kakinya dengan kaki temannya." (HR.Bukhari)
Dalam riwayat yang lain di sebutkan, dari ṣaḥābat Nu’man bin Basyīr raḍiyallāhu ‘anhu berkata (yang artinya) :
“Saya melihat seorang laki-laki menempelkan bahunya ke bahu saudaranya, dan menempelkan lututnya ke lutut saudaranya, dan menempelkan mata kakinya dengan mata kaki saudaranya”. (H.R Abu Dawud)
لَقَدْ رَأَيْتُ أَحَدَنَا يَلْزِقُ مَنْكَبَهُ بِمَنْكَبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بَقَدَمِهِ
".Dulu, salah seorang di antara kami menempelkan bahunya dengan bahu teman di sampingnya serta kakinya dengan kaki temannya." (HR.Bukhari)
Dalam riwayat yang lain di sebutkan, dari ṣaḥābat Nu’man bin Basyīr raḍiyallāhu ‘anhu berkata (yang artinya) :
“Saya melihat seorang laki-laki menempelkan bahunya ke bahu saudaranya, dan menempelkan lututnya ke lutut saudaranya, dan menempelkan mata kakinya dengan mata kaki saudaranya”. (H.R Abu Dawud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar