Bersin merupakan keluarnya udara dengan keras dan kuat disertai
hentakan melalui dua lubang (hidung dan mulut) untuk menyingkirkan
seperti debu, haba' (sesuatu yang sangat kecil, di udara, yang
hanya terlihat ketika ada sinar matahari), atau kutu, atau mikroba yang
terkadang masuk ke dalam organ pernafasan. Oleh karena itu, secara
tabiat, bersin datang dari Yang Maha Rahman (Pengasih), sebab padanya
terdapat manfaat yang besar bagi tubuh dan hendaklah setiap orang
memuji Allah Yang Maha Suci Lagi Maha Tinggi ketika dia bersin, dan
agar meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Mengenai Bersin terdapat hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ
فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ
وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ
مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya
Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah
seorang dari kalian bersin lalu dia memuji Allah, maka kewajiban atas
setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah).
Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya
hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan
‘haaah’, maka setan akan menertawainya.” (HR. Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu, beliau berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتُوهُ فَإِنْ لَمْ يَحْمَدْ اللَّهَ فَلَا تُشَمِّتُوهُ
“Bila salah seorang dari kalian
bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak
memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim no. 2992). Tasymit adalah mengucapkan ‘yarhamukallah’.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata:
أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا عَطَسَ غَطَّى
وَجْهَهُ بِيَدِهِ أَوْ بِثَوْبِهِ وَغَضَّ بِهَا صَوْتَهُ
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud no. 5029, At-Tirmizi no. 2745, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4755)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana
seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar
membalas pujian tersebut. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إِذَا
عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ
أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ
فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari no. 6224 dan Muslim no. 5033)
Orang yang bersin membaca doa :
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin
Artinya : " Segala puji bagi Allah di setiap keadaan
Orang mendengar bersin membaca :
يَرْحَمُكَ اللهُ
yarhamukallaah
Artinya : " Semoga Allah memberi rahmat kepadamu."
Kemudian, orang yang bersin membalas kembali dengan membaca :
يَهْدِكُمُ اللهِ
yahdikumullah
Artinya : " Semoga Allah memberi hidayah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar